Reynhard Sinaga, yang dikenal sebagai predator seks terbesar dalam sejarah Inggris, dilaporkan diserang di dalam penjara. Peristiwa ini terjadi sebagai dampak dari kebencian terhadap kejahatannya yang dianggap sangat bejat.
Reynhard Sinaga Jadi Target Kekerasan di Penjara
Predator seks Reynhard Sinaga menjadi sasaran kekerasan di penjara karena reputasi buruknya. Narapidana lain sering kali menjadikan pelaku kejahatan seksual sebagai target kemarahan. Hal ini juga dialami Reynhard, yang dihukum seumur hidup atas ratusan kasus pemerkosaan.
Para ahli menyebutkan bahwa serangan ini adalah reaksi spontan akibat ketidakmampuan narapidana lain menerima kejahatan yang dilakukan Reynhard. Kondisinya pun dilaporkan mendapat perhatian khusus dari pihak penjara.
Latar Belakang Kejahatan Reynhard Sinaga
Predator seks Reynhard Sinaga dikenal sebagai pelaku pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris. Ia terbukti bersalah atas 159 kasus serangan seksual terhadap pria selama bertahun-tahun di Manchester.
Modus operandinya adalah membius korban sebelum melakukan tindakan keji tersebut. Kejahatannya mengejutkan dunia dan memicu kemarahan publik, baik di Inggris maupun Indonesia.
Respons Pihak Berwenang atas Insiden Ini
Pihak berwenang di Inggris langsung mengambil langkah untuk memastikan keselamatan predator seks Reynhard Sinaga setelah serangan ini. Keamanan di dalam penjara diperketat guna mencegah insiden serupa terulang.
Meski demikian, insiden ini memicu perdebatan tentang perlakuan terhadap narapidana pelaku kejahatan seksual. Banyak pihak yang menilai serangan ini tidak dapat dibenarkan, meski kebencian terhadap pelaku wajar terjadi.
Predator seks Reynhard Sinaga menjadi sorotan kembali setelah insiden penyerangan ini. Kasusnya menjadi pengingat akan perlunya penanganan serius terhadap kejahatan seksual dan perlindungan di dalam penjara.